Minggu, 23 September 2012

kata orang bijak


“Ketahuilah,hal2 terindah di dunia ini terkadang tak bs terlihat dlm pandangan atau teraba dgn sentuhan, mereka hny bs terasakan dgn hati”.

    “Ketika kekuatan akan cinta melebihi kecintaan akan kekuasaan, maka dunia pun menemukan kedamaian”.

    “Jika Anda bisa membuat orang lain tertawa, maka Anda akan mendapatkan semua cinta yg Anda inginkan”.

    “Jangan lihat siapa yg berbicara, tapi dengarkan apa yg mereka bicarakan”.
    Tiada siapa paling pandai & paling bodoh di dunia ini krn setiap yg pandai itu boleh mjd bodoh & setiap yg bodoh itu boleh mjdi pandai

    Pengetahuan ditingkatkan dgn belajar; kepercayaan dgn perdebatan; keahlian dgn latihan & cinta dgn kasih sayang

    Proyek besar tak bisa diselesaikan sekaligus, tapi hrs di bagi2 kebagian yg kecil & dapat dikendalikan

    Mgkn saja setiap masalah & tantangan yg kita anggap sulit itu masih ada solusinya, namun blom terpikirkan oleh kita

    Barangsiapa membawa berita tentang orang lain kepadamu, maka dia akan membawa berita tentang dirimu kepada orang lain

    Kualitas dari kehidupan se2orang itu tergantung pada komitmennya utk berhasil, bidang apapun yg dia tempuh

    Manusia biasanya lebih menghargai sesuatu yg sukar diperoleh tapi sering melupakan nikmat yg telah tersedia

    Orang yg berjaya dalam hidup adalah orang yg nampak tujuannya dengan jelas & menjurus kepadanya tanpa menyimpang

    Seseorang dgn wawasan yg cukup untuk mengakui kekurangannya berada paling dekat dgn kesempurnaan

    Orang2 berhasil tidak hanya keras hati, mereka juga pekerja keras yg percaya pada kemampuan dirinya

    Berfikir itu cahaya, kelalaian itu kegelapan, kejahilan itu kesesatan & manusia yg paling hina ialah orang yg menganiaya orang bawahannya

    Bkn mereka yg terkuat & terbesar yg akan dapat mempertahankan eksistensinya. Tapi hanya mereka yg mampu beradaptasi terhadap perubahan

    Mimpi mmg sangat perlu utk memelihara gairah hidup & kemajuan, tapi mimpi tanpa disertai tindakan hanyalah seperti pepesan kosong belaka

    Kawan sejati ialah orang yg mencintaimu meskipun telah mengenalmu dengan sebenar-benarnya ia itu baik dan burukmu

    Kekecewaan mengajar kita arti kehidupan. Teruskan perjuangan kita walau terpaksa utk hadapi rintangan demi rintangan hidup

    Barangsiapa yg hari ini sama dgn kemarin, maka tertipulah dia, & barangsiapa hari ini lebih jahat dari kemarin, maka terkutuklah dia

    Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu

    Ketakutan-ketakutan akan membatasi Anda untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi Anda

    Tak ada rahasia utk menggapai sukses. Sukses itu dpt terjadi krn persiapan, kerja keras & mau belajar dari kegagalan

    Lupakan kekecewaan, karena harapan dimasa depan masih terbentang luas dan begitu cerah

    Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Dalam kesempitan hidup ada kekuasaan ilmu

    Kita akan belajar lebih banyak mengenai sebuah jalan dengan menempuhnya, daripada dengan mempelajari semua peta yag ada di dunia

    Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu

    Sukses dalam hidup tidak ditentukan oleh kartu baik, tapi dengan cara memainkan kartu buruk dengan baik

    Yang anda butuhkan untuk meraih cita2 adalah keinginan kuat yg akan membawa anda menjadi pekerja keras

    Anda bisa sukses sekalipun tak ada orang yang percaya anda bisa. Tapi anda tak pernah akan sukses jika tidak percaya pada diri sendiri

    Sukses dalam hidup tidak ditentukan oleh kartu baik,tapi dengan cara memainkan kartu buruk dengan baik

    Kalaulah anda tidak mampu untuk menggembirakan orang lain, janganlah pula anda menambah dukanya

    Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman

    Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan

    Mustahil itu OPINI. Ketika Anda TIDAK YAKIN dapat mencapai IMPIAN, sesungguhnya Anda sudah GAGAL SEBELUM MEMULAI

    Seribu perkataan dan pengetahuan tdk berarti tanpa ada satu tindakan yang nyata. ACTION !!!

    KEKUATIRAN tidak pernah memperbaiki hari esok, bahkan hanya melemahkan SUKACITA pada hari ini

    Memaafkan memang takan mengubah MASA LALU, tapi pasti akan mempermudah MASA DEPAN

    Berapa Besar ukuran CINTA? Sebesar PERJUANGAN kita untk MEMPERTAHANKAN nya

    Kata-kata itu tenaga yang luar biasa. Seandainya mulut HItler diplester, Perang Dunia ke 2 tak akan ada.

    Jadilah berkat bagi banyak orang. Berbagi itu indah teman :

    Memiliki IMPIAN saja belum cukup. Miliki komitmen untuk MERASA HARUS dan BERTEKAD mencapai impian tersebut

    Dalam Takut, yg Tampak adlh Hambatan. Dalam YAKIN, yg Tampak adlh KESEMPATAN

    WORKING……is to win the WAR to be THE KING

    Kesempatan tidak datang dua kali . Just do it !!! Jangan sampai menyesal karena kesempatan tersebut berlalu begitu saja

    Hidup tanpa mempunyai TUJUAN sama seperti ” Layang-layang putus” Miliki tujuan dan PERCAYALAH anda dapat mencapainya

    BERPIKIR POSITIF dapat menghancurkan semua tembok pemisah antara ‘tidak bisa’ dan ‘bisa’

    Do what you LOVE , and LOVE what you do. And you will get what you want

    You can’t go back and make new start.. But you can start now to make new end…

    “Tidak akan ada langkah ke-2 bila tak ada langkah pertama” , Just Do it !!!

    Jangan Merangkak dalam Keraguan, Berlarilah dengan KEYAKINAN

    Good night all, syukuri untuk semua apa yg terjadi hari ini dan tidurlah dengan nyenyak.

    Friendship doubles your joys, and divides your sorrows

    Never tell God that u have a big PROBLEM, but tell ur problem that u have a BIG GOD

    orang bijak adalah orang yang selalu belajar dari kegagalannya sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang selalu menutupi kegagalannya

    orang yang gagah perkasa itu bukan orang yang bertubuh kekar melainkan orang yang mampu mengendalikan emosinya ketika marah

    lakukan apa yang dapat anda lakukan, dengan apa yang anda miliki dan di tempat anda berada

    Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses saat mereka memutuskan untuk menyerah

    Jangan biarkan bayangan masa lalu merusak sinar matahari untuk hari esok, Hiduplah untuk hari ini.

    Lakukanlah apa yang anda ingin lakukan. selama itu bernilai positif bagi anda.

    Terkadang terasa pesimis,namun bangkitkanlah dengan bayangkan euforia yg nanti kalian raih

    Jangan pernah berfikir tidak akan pernah bisa mendaptkan dia,meraih cita-cita,dan segala hal yg kau inginkan

    Tetap semangat ! Tetap berkontribusi bagi bangsa dan negeri ini

    Selamat pagi,awali hari dengan penuh semangat !

    Lelah?menyerah? Padahal kesuksesan sudah di depan mata

    Berusahalah terus jangan pantang menyerah seakan akan besok kau akan mendapatkan kebahagian tak terkira

    Semangatlah karena kau tahu esok akan menjadi kesuksesanmu

    Kau takkan pernah tahu kesuksesan itu jikalau tak pernah mencoba dan hanya menyerah

    Mimpikan yang kau mau dan kejarlah impianmu itu

    Belajar memang melelahkan,namun lebih lelah nanti kelak jikalau saat ini tidak belajar

    Hidup ini penuh warna,kitalah yang harus berusaha mengisi tuk hidup penuh warna cerah

    Orang sukses takkan pernah mengeluh bagaimana kalau akan gagal,namun berusaha bagaimana untuk berhasil

    lakukanlah yang terbaik dan anda akan dapat hasil yang terbaik pula

    kesuksesan itu penuh tantangan,gagal sekali dua kali itu biasa,tetaplah konsisten dengan mimpi kita

    Hadapi masalah tnpa masalah agar masalah tidak mnjadi risalah kesalahan spanjang perjalanan ini

    Genggamlah bumi sblm bumi menggengam anda,pijaklah bumi sblm bumi memijak anda,maka perjuangkanlah hidup ini sblm anda memasuki perut bumi.

    berlarilah sekencang mungkin,realisasikan lah target yg telah dicanangkan untuk hidup yg lebih baik

    “Hanya seseorang yg bs takut bertindak berani. Tanpa rasa takut itu tidak ada apapun yg bisa disebut berani”.

    “Tindakan benar memerlukan kekuatan besar”.

    “Tidak ada beban yg berat kalau semua orang mau mengangkatnya”.

    “Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya”.

    “Berbahagialah mereka yang dapat bertahan di saat menerima keberuntungan dan ketidakberuntungan”.

    “Uang tdk akan pernah cukup untuk menyembunyikan perasaan sakit dan kebingungan”.

    “Dalam dunia ini, tidak ada kesilapan atau ketidak sengajaan. Semua yg mendatangi kita adalah untuk dipelajari”.

    “Ketka kita sedang tdk mengingat-Nya bahkan Ia selalu bsama kita dan menurunkan semua anugerah-Nya. Lalu pantaskah kita merusak semuanya?”.

    “Ketika kita berencana maka biarkanlah Tuhan yg menjadi penghapusnya dan menggantinya dengan yg lebih baik”.

    “Kejujuran adalah batu penjuru dari segala kesuksesan, Pengakuan adalah motivasi terkuat”.

    “Mengucapkan kta2 negatif sprti halnya sseorang menancapkan paku2 di sebatang pohon.Walaupun paku sdh tercabut,tetap aj meninggalkan bekas”.

    “Anda tdk pernah merencanakan masa depan dimasa lalu”. (Edmund)

    “Ilmu itu di dapat dari lidah yg gemar bertanya dan akal yg suka berpikir”. (Abdullah bin Abbas)

    “Tiada shalat yg sempurna tanpa jiwa yg khusyuk.Tiada puasa yg sempurna tanpa mencegah diri drpd pbuatan sia2?.

    “Ya Tuhan, jgn engkau tinggalkan kami dlm kesengsaraan,jgn engkau ambil kami dlm kelengahan,dan jgn engkau jdkan kami tmasuk org2 yg lalai”.

Sabtu, 22 September 2012

Syar'un Man Qablana

Syar'un man qablana

Yang dimaksud dengan syar'un man qablana, ialah syari'at yang dibawa para rasul dahulu, sebelum diutus Nabi Muhammad SAW yang menjadi petunjuk bagi kaum yang mereka diutus kepadanya, seperti syari'at Nabi Ibrahim AS, syari'at Nabi Musa AS, syari'at Nabi Daud AS, syari'at Nabi Isa AS dan sebagainya 
1. Pengertian dan dasar hukum

Yang dimaksud dengan syar'un man qablana, ialah syari'at yang dibawa para rasul dahulu, sebelum diutus Nabi Muhammad SAW yang menjadi petunjuk bagi kaum yang mereka diutus kepadanya, seperti syari'at Nabi Ibrahim AS, syari'at Nabi Musa AS, syari'at Nabi Daud AS, syari'at Nabi Isa AS dan sebagainya.

Pada asas syari'at yang diperuntukkan Allah SWT bagi umat-umat dahulu mempunyai asas yang sama dengan syari'at yang diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dinyatakan pada firman Allah SWT:

Artinya:

"Dia (Allah) telah menerangkan kepadamu sebagian (urusan) agama, apa yang Ia wajibkan kepada Nuh dan yang Kami wajibkan kepadamu dan apa yang Kami wajibkan kepada Ibrahim, Musa dan lsa, (yaitu) hendaklah kamu tetap menegakkan (urusan) agama itu dan janganlah kamu bercerai berai padanya�" (asy-Sy鹯a: 13)

Diantara asas yang sama itu ialah yang berhubungan dengan konsepsi ketuhanan, tentang hari akhirat, tentang qadla dan qadar, tentang janji dan ancaman Allah dan sebagainya. Mengenai perinciannya atau detailnya ada yang sama dan ada yang berbeda, hal ini disesuaikan dengan keadaan, masa dan tempat.

Dalam pada itu ada pula syari'at umat yang dahulu itu sama namanya, tetapi berbeda pelaksanaannya dengan syari'at Nabi Muhammad SAW, seperti puasa (lihat surat al-Baqarah: 183), hukuman qishash (lihat surat al-M鈏dah: 32) dan sebagainya.

2. Macam-macam syar'un man qablana

Sesuai dengan ayat di atas, kemudian dihubungkan antara syari'at Nabi Muhammad SAW dengan syari'at umat-umat sebelum kita, maka ada tiga macam bentuknya, yaitu:

a. Syari'at yang diperuntukkan bagi umat-umat yang sebelum kita; tetapi aI-Qur'an dan Hadits tidak menyinggungnya, baik membatalkannya atau menyatakan berlaku pula bagi umat Nabi Muhammad SAW.

b. Syari'at yang diperuntukkan bagi umat-umat yang sebelum kita, kemudian dinyatakan tidak berlaku bagi umat Nabi Muhammad SAW.

c. Syari'at yang diperuntukkan bagi umat-umat yang sebelum kita, kemudian al-Qur'an dan Hadits menerangkannya kepada kita.

Mengenai bentuk ketiga, yaitu syari'at yang diperuntukkan bagi umat-umat yang sebelum kita, kemudian diterangkan kepada kita al-Qur'an dan Hadits, para ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama Hanafiyah, sebagian ulama Malikiyah, sebagian ulama Syafi'iyah dan sebagian ulama Hanabilah berpendapat bahwa syari'at itu berlaku pula bagi umat Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan inilah golongan Nafifiyah berpendapat bahwa membunuh orang dzimmi sama hukumnya dengan membunuh orang Islam. Mereka menetapkan hukum itu berdasar ayat 45 Surat aI-M鈏dah. Mengenai pendapat golongan lain ialah menurut mereka dengan adanya syari'at Nabi Muhammad SAW, maka syari'at yang sebelumnya dinyatakan mansukh/tidak berlaku lagi hukumnya.

Mengenai bentuk kedua, para ulama tidak menjadikannya sebagai dasar hujjah, sedang bentuk pertama ada ulama yang menjadikannya sebagai dasar hujjah, selama tidak bertentangan dengan syari'at Nabi Muhammad SAW.
 
pesantrenonline.com

--------------------------------------------------------------------------------

Istilah dalam ilmu al-Quran


Isymaam: Melekatkan dua bibir seperti orang yang hendak mengucapkan dhammah tapi tanpa suara. Dalam riwayat Hafsh, Isymaam hanya terjadi pada kata “تأمنا” dalam firman Allah: مَا لَكَ لا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ [Yusuf: 11]. Dilekatkannya dua bibir saat mengucapkan nun bertasydid ini untuk menunjukkan bahwa nun pertama adalah dhammah dan diidghamkan (dileburkan) ke nun kedua, aslinya adalah تأمَنُنَا Tanda Isymaam adalah titik besar yang berlubang tengahnya dengan bentuk tertentu di atas akhir mim, sebelum nun bertasydid, demikian:
Adapun Isymaam yang khusus untuk waqaf (berhenti) adalah melekatkan dua bibir pada saat mengucapkan huruf yang berbaris dhammah dan marfu‘ ketika berhenti padanya. Misalnya pada kata نَسْتَعِينُ dalam firman Allah إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ [Al-Faatihah: 5] setelah menyukunkan nun karena waqaf.


Isymam yaitu memoncongkan mulut tanpa suara setelah mematikan huruf, seolah-olah memberi isyarat adanya dhammah, sehingga bunyinya hampir sama dengan bunyi Maunnaa[ مَوْ نَّـا ] .

Dalam Al-Quran ada satu tempat bacaan isymam, yaitu surat Yusuf [12] ayat 11 :

لاَ تَـأْ مَـنُـنَا Asalnya لاَ تَـأْ مَـوْ نَّا dibaca لاَ تَـأْ مَـنَّا Tulisan

اِمَـالَةٌ


DEFINISI IMĀLAH DAN TAQLĪL


Secara amnya, Ilmu Tajwid itu terkandung dalam Ilmu Qiraat kerana kedua-dua bidang ini tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Selain itu, Ilmu Qiraat ini terbahagi kepada dua bahagian yang besar iaitu bahagian Usul dan bahagian Farsyul Huruf. Usul ialah bahagian yang membicarakan kaedah-kaedah umum yang terpakai untuk semua tempat di dalam al-Quran mengikut perbezaan Qiraat yang menepati syarat kaedah Usul tersebut.

Manakala bahagian Farsyul Huruf pula membicarakan kalimah-kalimah al-Quran yang berbeza bacaan di antara Qurra dalam sesebuah surah al-Quran tertentu. Adalah disebutkan bahawa Usul Qiraat itu terkandung dalam 36 hukum atau kaedah. Antaranya ialah Izhar, Idgham, Iqlab, Ikhfa, Silah, Mad, Tawassut, Qasr, Ishba, Takfif, Tahqiq, Tashil, Ibdal, Naqal, Fatah, dan termasuklah juga Imālah dan Taqlil yang penulis akan nyatakan dengan lebih terperinci lagi tentang keduanya.

Pengertian Imālah

Dari Sudut Bahasa
Menurut Qāmus al-Mujam al-Arābi al-Asāsi, Imālah dari segi bahasa berasal dari perkataan (أمال,يميل,إمالة) seperti contoh ayat:
قارئ القراءن استعمل الإمالة في قراءته
Maksudnya:
Qari al-Quran telah menggunakan Imālah di dalam bacaannya.


Menurut Syeikh Idris Abdul Rāuf al-Marbawi dalam Qamus al-Marbawi, perkataan Imālah dari segi bahasa membawa maksud cenderung sebelah ataupun senget.
Menurut pendapat Dr. Muhammad Sālim Muhaysin pula, maksud Imālah dari segi bahasa ialah tawij) ( تعويجiaitu terpesong ataupun condong.

Dari Sudut Istilah
Imālah dari sudut istilah ialah menyebut(melafaz) baris fathah cenderung kepada baris kasrah dan huruf Alif cenderung kepada Yadan dikenali sebagai Imālah Kubro.

Selain itu, pendapat Imam al-Jazari mengenai takrif Imālah juga seperti di atas dan beliau juga mengatakan bahawa Imālah mempunyai nama lain iaitu idja( الإضجاع ) dan al-bathh(البطح).


Pengertian Taqlil

Dari Sudut Bahasa
Menurut Qāmus al-Mujam al-Arabi al-Asas, Taqlil dari segi bahasa berasal dari perkataan قلل,يقلل,تقليلا) ) yang membawa maksud sedikit.
Dari Sudut Istilah
Taqlil dari sudut istilah ialah menyebut(melafaz) huruf dengan keadaan antara fathah dan Imālah Kubro. Taqlil ini juga dikenali sebagai Imālah Sughro dan juga antara dua lafazبين اللفظين) ).
Di samping itu, Ibn al-Jazari ada mengatakan bahawa terdapat juga istilah lain bagi Taqlil ini iaitu Taltif(التلطيف) dan juga Baina Baina(بين بين).


Sejarah Ringkas Imālah dan Taqlil

Di antara persoalan yang sering timbul ialah dari manakah asalnya Imālah dan Taqlil itu? Bagi menjawab soalan di atas, terdapat beberapa pendapat ulama yang membahaskan asal-usul Imālah itu. Pendapat yang pertama mengatakan bahawa Imālah itu berasal dengan zatnya yang tersendiri dan pendapat yang kedua pula mengatakan bahawa Imālah adalah cabang daripada al-Fath. Walaubagaimanapun, pendapat yang pertama lebih tepat kerana al-Fath dan Imālah adalah salah satu daripada bahasa yang zahir digunakan antara kabilah Arab sebelum zaman kedatangan Islam lagi.

Menurut pendapat Imam Abū‘Amr ad-Dāni(wafat 444 hijrah) mengatakan bahawa al- Fath dan Imālah adalah dua kata yang masyhur yang tersebar pada lisan bangsa Arab di mana al-Quran turun dengan bahasa mereka. Al-Fath adalah bahasa penduduk Hijaz seperti Quraisy, Saqif, Hawāzan dan Kinānah. Manakala Imālah pula adalah bahasa kebanyakan daripada bahasa penduduk Najad, seperti Tamim, Asad dan Qais.

Selain itu, Imam Jalāl al-Din Abd al-Rahman al-Suyūti telah menukilkan kata-kata Abu Bakar al-Wasiti yang mengatakan bahawa terdapat lima puluh bahasa ataupun dialek arab di dalam al-Quran antaranya ialah Quraisy, Saqif, Hawazan, Huzail, Kinānah, Khasam, al-Khazraj, Ashar, Numair, Qais Ailan, Jurhum, al-Yaman, Azdi Shanuah, Kindah, Tamim, Himyar, Madyan, Lakhmin dan sehinggalah seterusnya. Oleh yang demikian, nyatalah kepada kita bahawa terdapat di dalam al-Quran kandungan bahasa dan dialaek Arab yang begitu banyak yang menunjukkan bahawa kebenaran al-Quran itu yang datangnya daripada Allah S.W.T.


Manhaj Bacaan Imālah dan Taqlil Imam Qiraat Tujuh

Terdapat tujuh Qurra yang membaca Imālah dan Taqlil iaitu:

(i) Qurra yang membaca dengan Imālah Kubro(Imālah) iaitu Hamzah dan Kisaie.

(ii) Qurra yang membaca dengan Imālah Sughro(Taqlil) iaitu Warsy.

(iii) Qurra yang membaca dengan Imalah Kubro(Imālah) dan Imālah Sughro(Taqlil) iaitu Abū Amru.

(iv) Qurra yang membaca dengan kadar sedikit antara Imālah Kubro(Imālah) dan Imālah Sughro(Taqlil) iaitu Ibn Amir, Asim dan Qalun.

(v) Qurra yang tidak membaca Imālah Kubro(Imālah) dan Imālah Sughro(Taqlil) iaitu Ibn Katsir.


Ciri-Ciri Imalah dan Taqlil
Imam al-Jazari mengatakan bahawa sebab-sebab Imālah(Imālah Kubro) dan Taqlil(Imalah Sughro) itu berpandukan kepada dua hal iaitu yang pertama ialah Kasrah dan yang kedua ialah adalah Ya. Setiap dari keduanya berada sebelum atau setelah tempat Imālah. Secara umumnya, Imālah dan Taqlil berlaku pada beberapa keadaan berikut:

(1) Terdapat Zawatil Ya di hujung kalimah dan sebelumnya ada alif soghiroh ketika wasal atau waqaf:
(a) Pada Isim. Contoh الهدى :surah Taha ayat 47.
(b) Pada Fiel. Contoh: أتى surah al-Insan ayat 1.
(c) Pada Harf. Contoh: بلى surah al-Baqarah ayat 81.
Pada tiga keadaan di atas, Imam Hamzah, Imam al-Kisaie dan Imam Khalaf al-Asyir membaca dengan Imālah. Imam Warsy membaca dengan Taqlil secara khilaf.


(2) Huruf Hijaiah pada awal pembukaan 19 Surah:
Contoh: طه(awal surah Toha) طس(awal surah an-Naml)
Imam Syubah(Rawi kepada Imam Asim), Imam Hamzah, Imam al-Kisaie dan Imam Khalaf al-Asyir membaca dengan Imālah. Bagi Imam Warsy dan Imam Abu Amru akan membaca Imālah huruf Ha pada awal surah Toha sahaja.


(3) Terdapat huruf Alif pada kalimah الناس apabila Huruf Sin berbaris Kasrah:
Contoh: الناس surah an-Nas ayat 2.
Hanya Imam Duri Abu Amru sahaja yang membaca Imālah.



(4) Huruf Alif berada sebelum Huruf Ra yang berada di hujung kalimah serta
berbaris kasrah asli:
Contoh: الكفار surah al-Fath ayat 29.
Imam Abu Amru dan Duri al-Kisaie membaca Imālah.

(5) Huruf Alif yang ditulis Ya:
Contoh: المأوى surah al-Naziat ayat 39.
Imam Hamzah, Imam al-Kisaie dan Imam Khalaf al-Asyir membaca Imālah.


(6) Huruf Alif selepas huruf Kaf pada kalimah كافرين :
Contoh: كافرين surah al-Imran ayat 100.
Imam Abu Amru, Imam Duri al- Kisaie dan Ruwais membaca dengan Imālah. Imam Warsy membaca dengan Taqlil.



(7) Huruf Alif pada kalimah جبارين :
Contoh: جبارين surah al-Maidah ayat 22.
Imam Duri al-Kisaie membaca dengan Imālah. Imam Warsy membaca dengan Taqlil secara khilaf.

(8) Huruf Alif pada Feel al-Madhi as-Sulasi(فعل المماضي الثلاثي) pada 10 kalimah:
Contoh: زاد,وزاغ,وشاء,وجاء,وحاق,وضاق,وطاب,وخاب,وران
Imam Hamzah akan membaca Imālah pada semua kalimah di atas, Imam Ibnu Zakwan(rawi Imam Ibnu Amir) membaca Imālah hanya pada kalimah yang dihitamkan di atas sahaja.

(9) Huruf Ya pada kalimah أحيا :
Imam Hamzah membaca dengan Imālah jikalau ada huruf Wau sebelumnya dan Imam al-Kisiae membaca dengan Imālah tanpa huruf Wau sebelumnya seperti contoh di atas.

(10) Waqaf pada Ha Tanis secara Ijmali:
Contoh: خليفة(surah al-Baqarah ayat 30) معدودة(surah al-Baqarah ayat 80)
Hanya Imam al-Kisaie yang membaca Imālah kecuali jika ada alif sebelum Ha Tanis, beliau akan membaca dengan Fathah.


(11) Huruf Alif Tanis:
Contoh: سلوى(surah al-Baqarah ayat 57), الدنيا(surah al-Baqarah ayat 114)
Imam Hamzah dan Imam al-Kisaie membaca dengan Imālah. Manakala Imam Warsy dan Imam Abu Amru membaca dengan Taqlil.

(12) Terdapat lima kalimah yang ditulis dengan Ya di dalam Mashaf yang dilarang untuk di baca Imālah dan Taqlil iaitu:
(a) ( حتى ) (لدى) (على) (إلى) (زكى )



Faedah Imālah dan Taqlil

Faedah Imālah dan Taqlil ini ialah untuk memudahkan pengucapan kerana lidah itu akan naik dengan al-Fath dan akan menurun dengan Imālah. Ini kerana, sebutan yang condong ke bawah itu lebih ringan untuk dilaksanakan daripada sebutan yang menaik.


Cara penerimaan bacaan Imālah dan Taqlil

Sudah menjadi Sunnatullah bahawa antara syarat utama seseorang itu menjadi ilmuan, ia perlu bertalaqqi dengan masyayikh dan guru yang thiqah dan muktabar kerana Rasulullah S.A.W. juga bertalaqqi secara langsung dengan Jibril A.S. dan para sahabat R.A. pula mengikut jejak langkah yang sama dengan bertalaqqi dan berguru dengan Rasulullah S.A.W. begitulah seterusnya sehingga ke hari ini.

Terlebih dahulu perlulah diingatkan bahawa adab murid dengan guru itu perlu diutamakan terlebih dahulu dalam menuntut ilmu seperti kata Imam al-Jazari di dalam nazamnya iaitu:

وليلزم الوقار والتأدبا * عند الشيوخ إن يرد أن ينجبا
Maksudnya:
Lazimlah(wajiblah) tenang dan beradab ketika bersama Syaikh(guru) bagi sesiapa yang ingin berjaya.

Pada asalnya, pembelajaran Qiraat ini memerlukan kepada penghafalan matan dan talaqqi. Proses talaqqi amat penting bagi membolehkan seseorang pelajar itu mendapat sanad yang sahih bagi memastikan ketepatan bacaan sebagaimana bacaan Rasulullah S.A.W. Ini kerana, menurut al-Zarqāni mengatakan bahawa perkara pertama dalam mempelajari atau mengambil bacaan al-Quran adalah secara talaqqi.



KESIMPULAN

Dengan turunnya al-Quran, ia menjadi sumber utama kepada perundangan dan menjadi tunjang kepada perkembangan ilmu. Di dalam al-Quran banyak disebut tentang fakta-fakta atau hal-hal yang berkaitan dengan sesuatu ilmu dan akhirnya berkembang serta menjadi bidang yang utama pada zaman ini, contohnya ilmu fiqh, ilmu sains, ilmu perubatan dan berbagai-bagai lagi. Daripada proses perkembangan ilmu inilah lahirnya satu ilmu yang membicarakan tentang bentuk-bentuk bacaan dan perbezaan huruf serta kalimah yang terdapat pada al-Quran iaitu ilmu Qiraat. Ianya diamalkan di seluruh pelusuk dunia mengikut kaedah bacaan para imam yang disepakati di tempat masing-masing, kaedah bacaan yang diamalkan di negara kita adalah dari Imam 'Asim melalui perawinya iaitu Syukbah dan Hafs, manakala di negara-negara lain pula antaranya Imam Nafi', Imam Ibn Kathir, Imam Abu 'Amru dan macam-macam lagi.

Kesimpulannya, penulis berasakan perlu untuk setiap daripada kita untuk bermusyafahah dan bertalaqqi dengan guru yang mempunyai sanad bacaan yang sampai terus kepada Rasulullah S.A.W bagi mengambil bacaan yang memerlukan penglihatan dan pendengaran seperti bacaan Raum, Isymam dan juga topik perbincangan iaitu Imālah dan Taqlil ini agar bacaan kita tepat dan betul sebagaimana bacaan Rasulullah S.A.W.



PENUTUP

Al-Quran merupakan mukjizat yang diturunkan oleh Allah s.w.t. dimana terdapat keindahan-keindahan pada bahasa dan isi kandungannya. Bagi mengindahkan lagi kalam Allah ini, perlulah dialunkan dengan bacaan-bacaan yang baik dari sudut tajwid, makhraj huruf serta mengikut bacaan imam-imam Qiraat. Ilmu Qiraat adalah satu-satunya ilmu yang terpenting bagi mereka yang mempelajari dan membahaskan kandungan al-Quran dan menghafalnya. Ilmu ini juga merupakan asas-asas yang terlalu penting bagi ulama'-ulama' terdahulu di dalam kajian dan penyelidikan mereka untuk memahami al-Quran melalui kaedah Bahasa Arab dan mendalami makna ayat-ayat al-Quran di dalam ilmu tafsir. Bacaan Qiraat ini mestilah dipelajari daripada guru yang mahir mengenainya secara talaqqi dan musyafahah bagi mengelakkan kesalahan di dalam membacanya. Hanya pembelajaran yang tekun dan berterusan sahaja memungkin kita menguasainya. Qiraat tidak cukup dengan mengenali dan mempelajarinya secara teori semata-mata tetapi lebih jauh daripada itu perlu ada satu latihan praktikal yang intensif bagi memastikan ketetapan dan keberkesanannya.
Diharapkan dengan terhasilnya latihan ilmiah ini diberkati oleh Allah s.w.t dan dapat dimanfaati oleh segenap lapisan masyarakat yang mencintai ilmu Qiraat. Walaubagaimanapun, pembelajaran al-Quran dan al-Qiraat ini tidak akan sempurna jika dipelajari melalui kitab sahaja, sebaliknya mesti berguru secara musyafahah dan bertalaqqi dengan orang yang takhasus dalam bidang ini. Sebarang teguran dan komen terhadap apa jua kesilapan amatlah saya harapkan. Semoga dengan penulisan kajian ilmiah ini dapat memberi cetusan minat kepada pembaca untuk mendalami ilmu Qiraat.


Ringkasan

Imalah yaitu bacaan yang condong atau miring dari harakat fathah ke harakat kasrah. Menurut Imam Hafash, Imalah dalam Al-Quran terdapat pada satu tempat, yaitu dalam surat Huud [11] ayat 41 seperti :

مَـجْـرَا هَـا dibaca hampir sama dengan مَجْرَ يْـهَـا

Untuk dapat membaca Isymam dan Imalah dengan baik, hendaklah mendengarkan langsung bacaan seorang guru Al-Quran yang ahli serta memperhatikan posisi dua bibirnya dengan cermat, lalu menirukannya.

Ringkasan
    Imaalah: Memiringkan pengucapan fathah ke kasrah dan pengucapan Alif ke Ya’ tanpa pengubahan penuh, dan isyba‘ yang berlebihan. Imaalah ini adalah Imaalah murni yang juga dinamai dengan Idhjaa‘. Satu-satunya kata yang dibaca dengan Imaalah pada riwayat Hafsh dari 'Ashim adalah مَجْرَيهَا pada firman Allah: وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَيهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ [Hud: 41]. Di situ fathah Ra’ dimiringkan hingga mendekati bunyi kasrah, dan Alif dimiringkan hingga mendekati bunyi Ya’. Tanda yang menunjukkan hal itu adalah titik besar yang tengahnya berlubang di bawah Ra’dengan bentuk tertentu, demikian: di bawah ra’ titik kosong di tengah dengan bentuk tertentu () seperti ini:
: Lihat Tanda-tanda waqaf.
Juz: Kitab Suci Alquran dibagi menjadi 30 juz yang berdekatan agar mudah dibaca dalam satu bulan. Setiap juz dibagi menjadi dua hizib. Berikut ini permulaan setiap juz yang tiga puluh:
    Awal Al-Fatihah
    سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا [Al-Baqarah: 142]
    تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ [Al-Baqarah: 253]
    كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَى نَفْسِهِ [Ali Imran: 93], menurut pendapat sebagian ulama dimulai dari ayat 92, yaitu: لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
    وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ [An-Nisaa’: 24]
لا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ [An-Nisaa’: 148]
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا [Al-Maaidah: 82], menurut pendapat lain dimulai dari ayat 83, yaitu: وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ
وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى [Al-An‘aam: 111]
قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ [Al-A‘raaf: 88]
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ [Al-Anfaal: 41]
إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَسْتَأْذِنُونَكَ وَهُمْ أَغْنِيَاءُ [At-Taubah: 93], menurut sebagian ulama dimulai dari ayat 94, yaitu: يَعْتَذِرُونَ إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا [Huud: 6]
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي [Yusuf: 53]
الر تِلْكَ ءَايَاتُ الْكِتَابِ وَقُرْءَانٍ مُبِينٍ [Al-Hijr: 1], menurut sebagian ulama dimulai dari ayat 2, yaitu: رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى [Al-Israa’: 1]
قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا [Al-Kahfi: 75]
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ [Al-Anbiyaa’: 1]
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ [Al-Mu’minuun: 1]
وَقَالَ الَّذِينَ لا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا لَوْلا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا [Al-Furqaan: 21]
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوا ءَالَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ [An-Naml: 56], menurut sebagian ulama dimulai dari ayat 60, yaitu: أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ
وَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ [Al-‘Ankabuut: 46] , menurut sebagian ulama dimulai dari ayat 45, yaitu مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ
وَمَنْ يَقْنُتْ مِنْكُنَّ لِلَّهِ وَرَسُولِهِ وَتَعْمَلْ صَالِحًا نُؤْتِهَا أَجْرَهَا مَرَّتَيْنِ [Al-Ahzaab: 31]
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى قَوْمِهِ مِنْ بَعْدِهِ مِنْ جُنْدٍ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِينَ [Yaasiin: 28], menurut sebagian ulama dimulai dari ayat 22, yaitu: وَمَا لِيَ لا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَبَ عَلَى اللَّهِ وَكَذَّبَ بِالصِّدْقِ إِذْ جَاءَهُ [Az-Zumar: 32]
إِلَيْهِ يُرَدُّ عِلْمُ السَّاعَةِ [Fushshilat: 47]
حم ، تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ [Al-Ahqaaf: 1-2]
قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا الْمُرْسَلُونَ [Adz-Dzaariyaat: 31]
قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا [Al-Mujaadalah: 1]
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [Al-Mulk: 1]
عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ [An-Naba’: 1]
Al-Huruuf al-Muqaththa‘ah (huruf-huruf terputus): Separuh huruf hijaiah yang menjadi pembukaan dua puluh sembilan surat dalam Al Quran. Seperti, (الم) (كهيعص) (طه) dan sejenisnya. Di dalamnya terdapat isyarat kemukjizatan Alquran. Orang-orang musyrik Arab telah ditantang dengannya, namun mereka tidak sanggup menandingi, padahal ia tersusun dari huruf-huruf yang membentuk bahasa mereka sendiri.
Hizib: Setengah juz
Rasam Usmani: Ilmu yang dengannya diketahui perbedaan penulisan Mushaf Usman dengan kaedah-kaedah penulisan Arab yang biasa.
Ruku‘: Di daerah anak benua India, Mushaf dibagi ke dalam ruku‘-ruku‘. Yaitu beberapa ayat yang sebaiknya dibaca dalam satu rakaat. Ditandai dengan huruf ع [‘Ain] yang diletakkan di pinggir kanan dan kiri Mushaf.
As-Sab‘uth Thiwaal (Tujuh surat yang panjang) , yaitu: Surat Al-Baqarah, Ali ‘Imran, An-Nisaa’, Al-Maaidah, Al-An‘aam, Al-A‘raaf dan yang ketujuh adalah; Al-Anfaal dan At-Taubah digabung atau surat Yunus.
Sujud Tilawah: Sujud yang disunahkan pada saat membaca atau mendengar beberapa ayat tertentu dalam Alquran. Jumlah ayat-ayat itu adalah lima belas, yaitu:
    إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
    Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud. [Al-A‘raaf: 206]
    وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلالُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
    Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari. [Ar-Ra‘d: 15]
    وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلائِكَةُ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
    Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. [An-Nahl: 50]
    وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
    Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk [Al-Israa’: 109]
    أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
    Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi ni`mat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis [Maryam: 58]
    أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
    Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki [Al-Hajj: 18]
    يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
    Hai orang-orang yang beriman, ruku`lah kamu, sujudhah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan [Al-Hajj: 77]
    وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا
    Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudhah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang”, mereka menjawab: “Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami [bersujud kepada-Nya]?”, dan [perintah sujud itu] menambah mereka jauh (dari iman) [Al-Furqaan: 60]
    اللَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
    Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar”. [An-Naml: 26]
    إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ
    Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri [As-Sajdah: 15]
    قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَى نِعَاجِهِ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَا هُمْ وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ
    Daud berkata: “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini”. Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. [Shaad: 24]
    فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لا يَسْأَمُونَ
    Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu [Fushshilat: 38]
    فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا
    Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia) [An-Najm: 62]
    وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْءَانُ لا يَسْجُدُونَ
    Dan apabila Al Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud [Al-Insyiqaaq: 21]
    كَلَّا لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan) [Al-‘Alaq: 19]
Demikianlah ayat-ayat sajdah itu, selanjutnya perlu diketahui bahwa ayat sajdah kedua dalam surat Al-Hajj, ayat-ayat sajdah yang berada pada surat Shaad, An-Najm, Al-Insyiqaaq, dan al-‘Alaq diperselisihkan oleh para ulama.
Sebagai tanda ayat-ayat sajdah itu adalah gambar mihrab pada akhir setiap ayat dan ditulis kata سجدة pada pinggir halaman.
: Lihat Tanda-tanda waqaf
Adh Dhabth (Ortografi): Suatu ilmu yang dengannya diketahui hal-hal yang menunjukkan kepada keadaan-keadaan huruf yang berupa; fathah, dhammah, kasrah, sukun, tasydid, panjang dan lain sebagainya. Dinamai juga dengan Syakl (baris = harakat)
Tanda-tanda waqaf (berhenti): Tanda-tanda yang diletakkan di Mushaf agar pembaca mengetahui letak waqaf dan washl (terus). Tanda-tanda ini berjumlah enam, seperti berikut ini:
: Tanda Waqaf Lazim; harus berhenti, seperti:
: Tanda Waqaf Mamnuu‘: dilarang berhenti, seperti:
: Tanda Waqaf Jaiz (boleh) yang berhenti atau terus sama hukumnya, seperti:
: Tanda Waqaf Jaiz yaitu: Boleh berhenti, tapi lebih baik diteruskan, seperti:
: Tanda Waqaf Jaiz, yaitu: Boleh berhenti, dan itu lebih baik. Seperti:
: Tanda waqaf mu‘anaqah: hukumnya boleh memilih, jika berhenti pada yang pertama, pada yang ke dua harus terus atau sebaliknya, seperti:
Qiraat (bacaan): Perbedaan kata-kata wahyu dalam lafal, membawakan, dialek dan posisi dalam kalimat yang kesemuanya diriwayatkan secara mutawatir dari Nabi saw.
Qiraat terkenal: Qiraat yang terkenal ada sepuluh, masing-masing dinisbahkan kepada seorang imam qiraat, yang terkenal dengan dua orang rawi. Berikut ini, nama-nama imam tersebut beserta para perawi mereka:
    Nafi‘ al-Madani, dua perawinya adalah: Qalun dan Warsy
    Ibnu Katsir Al-Makki, dua perawinya adalah: Al-Bazzi dan Qunbul
    Abu Amr Al-Bashri, dua perawinya adalah: Hafsh Ad-Duri dan As-Susi
    Ibnu ‘Amir Asy-Syami, dua perawinya adalah: Hisyam dan Ibnu Zakwan
    ‘Ashim Al-Kufi, dua perawinya adalah: Syu‘bah dan Hafsh
    Hamzah Al-Kufi, dua perawinya adalah: Khalaf dan Khallad
    Al-Kisai Al-Kufi, dua perawinya adalah: Abul Harits dan Hafsh Ad-Duri
    Abu Jakfar Al-Madani, dua perawinya adalah: Ibnu Wardan dan Ibnu Jimaz
    Ya‘qub Al-Hadrami, dua periwayatnya adalah: Ruwais dan Rauh
    Khalaf Al-‘Asyir, dua periwayatnya adalah: Ishaq dan Idris
: Lihat Tanda-tanda waqaf
Mu‘anaqah: Lihat Tanda-tanda waqaf
Mu‘awwidzatain: Surat Al-Falaq dan An-Naas
Al-Mufashshal: Semua surat mulai dari surat Qaaf sampai akhir An-Naas. Hal ini menurut pendapat yang kuat. Ia terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu:
    Mufashshal panjang: Dari Qaaf sampai akhir Mursalat
    Mufashshal pertengahan: Dari An-Naba’ sampai akhir Al-Lail
    Mufashshal pendek: Dari Adh-Dhuha sampai akhir An-Naas
Manzil: Di kawasan anak benua India Alquran dibagi menjadi tujuh bagian yang hampir sama. Bagian itu dinamai dengan manzil. Tujuannya adalah untuk memudahkan pembacaan Alquran dalam tujuh hari. Berikut ini awal tiap manzil itu:
    Awal Al-Faatihah
    Awal Al-Maaidah
    Awal Yunus
    Awal Al-Israa’
    Awal Asy-Syuaraa’
    Awal Ash-Shaffaat
    Awal Qaf

Serba serbi al-Qur'an

NAMA SURAT DALAM AL-QUR'AN YANG LEBIH DARI SATU NAMA
1. Al – Fatihah : Ummul kitab, Ummul Qur’an, Fatihatul
Kitab dan Sab’ul Masani.
2. At – Taubah : Baro’ah.
3. Hamim Sajadah : Fushshilat
4. Al – Mu’min : Ghaafir
5. Al – Insan : Ad – Dahr
6. Al – Lahab : Al – Masad
—--------------------—
Cara Praktis Menghafal
kami akan berikan penjelasan tentang Cara Gampang Hafal Al-Quran yang ditulis oleh Syeikh Abdul Muhsin Al-Qasim. Beliau adalah Imam dan Khatib di Masjid Nabawi. Semoga Artikel kali ini bermanfaat dan dapat menambah semangat kaum Muslimin untuk dapat menyelesaikan hafalan Al Qur’an yang mulia. Selamat mencoba.
Al Qur an: Menjelaskan tentang cara mudah dan praktis dalam menghafal al quran serta cepat disamping juga menjelaskan tentang cara mengulang hafalan agar tidak mudah lupa dan hilang.
Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:
Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:
1-    Bacalah ayat pertama 20 kali:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا {1}
2-    Bacalah ayat kedua 20 kali:
وَءَاتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا {2}
3-    Bacalah ayat ketiga 20 kali:
وَإِنْ خِفْتُمْ أّلاَّتُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانكِحُوا مَاطَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَآءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّتَعُولُوا {3}
4-    Bacalah ayat keempat 20 kali:
وَءَاتُوا النِّسَآءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفَسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا {4}
5-    Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.
6-    Bacalah ayat kelima 20 kali:
وَلاَتُؤْتُوا السُّفَهَآءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا {5}
7-    Bacalah ayat keenam 20 kali:
وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَابَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ ءَانَسْتُم مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَأْكُلُوهَآ إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَن يَكْبَرُوا وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَن كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهَدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللهِ حَسِيبًا {6}
8-    Bacalah ayat ketujuh 20 kali:
لِّلرِّجَالِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا {7}
9-    Bacalah ayat  kedelapan 20 kali:
وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُوْلُوا الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا {8}
10-           Kemudian membaca  ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.
11-           Bacalah ayat  ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.
          Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.
- BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?
Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.
- BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.
Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.
          Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
- BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?
Mulailah mengulang al-qur an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-Quran  setiap dua minggu sekali.
Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al qur an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.
- APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun,  jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi r semasa hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut,u sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.
Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat,  dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)". (HR. Ahmad).
Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:
-         Hari pertama: membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat "an-nisa",
-         Hari kedua: dari surat "al maidah" hingga akhir surat "at-taubah",
-         Hari ketiga: dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",
-         Hari keempat: dari surat "al isra" hingga akhir surat "al furqan",
-         Hari kelima: dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat "yaasin",
-         Hari keenam: dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al hujurat",
-         Hari ketujuh: dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".
Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi kata: " Fami bisyauqin ( فمي بشوق ) ", dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:
-         huruf "fa" symbol dari surat "al fatihah", sebagai awal wirid beliau hari pertama,
-         huruf "mim" symbol dari surat "al maidah", sebagai awal wirid beliau hari kedua,
-         huruf "ya" symbol dari surat "yunus", sebagai wirid beliau hari ketiga,
-         huruf "ba" symbol dari surat "bani israil (nama lain dari surat al isra)", sebagai wirid beliau hari keempat,
-         huruf "syin" symbol dari surat "asy syu'ara", sebagai awal wirid beliau hari kelima,
-         huruf "wau" symbol dari surat "wa shafaat", sebagai awal wirid beliau hari keenam,
-         huruf "qaaf" symbol dari surat "qaaf", sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat "an-nas".
Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
- BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan  cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).
- KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:
1-    Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.
2-    Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.
3-    Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah.
4-    Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.
5-     Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran merupakan harta yang  sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal 'alamin.
Adab Membaca Quran
1.Disunnahkan berwudhu
2.Menghadap kiblat
3.Ada sikap penghormatan hati untuk :
a.Mengagungkan dan memuliakan Al-Quran,
b.Membenarkan dan meyakini
c.dan berniat mengamalkan Al-Quran
d.berniat untuk menyampaikan/mengajarkan lagi kepada orang lain
4.Memilih tempat yang bersih
5.Disunnahkan membaca Ta’awwudz pada permulaan bacaan.
Firman Allah :
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (Q.S. An-Nahl : 98)
6.Sebagaimana memulai setiap perkataan dan perbuatan yang baik yang lain, maka memulai membaca Al-Quran pun dengan membaca Basmallah.
7.Sabda Nabi SAW :
كل أمر لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمـن الرحـيم فهو أجذم
“Setiap perkara (amalan) yang tidak dimulai dengan membaca Bismillahirrahmanirrahiim, maka terputus berkahnya (bagaikan anggota badan yang terkena kusta) (H.R. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Mardawaih)
8.Membaca dengan tartil dan tajwid yang benar
9.Berusaha untuk menangis atau pura-pura menangis
10.Membaca dengan suara merdu
11.Boleh membaca jahar (dikeraskan) tetapi lebih baik dipelankan (terdengar oleh sendiri)
12.Memenuhi hak-hak Al-Quran
13.Tidak memotong bacaan dengan kegiatan lain
14.Al-Quran ditaruh di tempat yang dialas tinggi
15.Tidak menjadikan Al-Quran untuk bantal
16. Membaca sodaqollhul adzim lalu diakhiri dengan doa  berikut:
اللهم ارحمنى بالقرأن واجعله لى إماما و نـورا و هدى ورحـمة. اللهم ذكرنى منه ما نسـيت وعلمني منه ما جهلت وارزقنى تلاوته أناء الليل و أطراف النهار واجعله لى حجة يا رب العالمـين
“Allahummar hamnii bil qur’aan waj’alhu lii imaamaaw wa nuuraw wa hudaw wa rahmah. Allahumma dzakkirnii minhumaa nasiita wa ‘alimna minhuma jahiltu wardzuknii tilaawatahu anaa allayli wa athraafan nahaari waj’alhulii hujjatallana laa hujjata yaa rabbil ‘aalamiin..”
“Ya Allah, rahmatilah aku dengan (barakah) Al-Quran. Jadikanlah ia pimpinan bagiku, cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah, ingatkanlah aku dengan (melalui) Al-Quran apa-apa yang aku terlupa; ajarkan kepadaku melaluinya apa-apa yang aku tidak tahu; berilah aku kefahaman dari pembacaannya pada waktu malam dan tepian siang. Jadikanlah dia bagiku hujjah, Ya Tuhan semesta alam.” (H.R. Abu mansyur dari Abi Dzar )

Kunjungan mulai 2022