Rabu, 14 Februari 2018

Azan Dengan Speaker

ADZAN tak perlu TERIAK TERIAK DAN PAKAI PENGERAS ? Jwbn cerdas

Mengapa adzan harus dikumandangkan keras-keras? Pakai speaker pula. Apa tidak mengganggu yang lain yang bukan orang muslim?
Ada sebuah cerita menarik yang diceritakan seorang teman melalui aplikasi perbincangan di grup WhatsApp. Berikut kisahnya.
***
Adalah teman saya, yang kebetulan non muslim, bertanya kepada saya, “Kenapa kalau adzan harus dibunyikan keras-keras dengan speaker pula?”.
Saya yang bukan ahli agama kemudian berpikir sejenak mencari jawaban yang mudah dicernanya, menjawab seperti ini “Bro, adzan itu adalah panggilan sholat, pasti dong namanya panggilan tidak mungkin dengan cara yang sama seperti berbicara atau berbisik-bisik”.

Teman saya membalas “Tapi kan di orang-orang sekitar tidak semuanya muslim?”.
Saya jawab lagi “Benar. Bro, kita sekarang sedang ada di bandara, dengar kan announcement bandara selalu memberikan panggilan boarding? Apakah kamu juga mempertanyakan ke mereka mengapa melakukan panggilan boarding pesawat YANG LAIN keras-keras padahal bukan panggilan pesawatmu?”
Dia tersenyum namun membalas lagi “Tapi kan hari gini semua orang sudah tahu dengan teknologi jam berapa waktu sholat apa, apa masih harus adzan keras-keras?”.
Saya pun kemudian menjawab “Ya setiap penumpang juga kan sudah tau jadwal penerbangannya sejak pesan dan memegang tiket, kemudian check-in, sudah tercetak jadwal keberangkatannya di boarding pass, sudah masuk ruang tunggu, tapi tetap bandara melakukan panggilan boarding bukan?
Dan ada satu hal lagi mengapa adzan harus dikumandangkan, itu bukan hanya sebagai penanda sudah masuk waktu sholat tapi benar2 panggilan sholat, karena kami harus menyegerakan sholat.
Sama halnya semua penumpang harus menyegerakan masuk pesawat setelah panggilan boarding, walaupun masih ada waktu naik pesawat sampai pesawat tutup pintu”.
Kali ini senyumnya bertambah lebar, lalu dia setengah memeluk aku sambil menepuk-nepuk bahuku dan berkata “Super .. I got it bro“

Nb.
Masih bnyk orng tdk rela ketinggalan Pesawat *dibanding* ketinggalan Sholat

Bahkan lebih rela menunggu pesawat yg belum datang *dibandingkan* menunggu Azan datang.

Senin, 05 Februari 2018

MULIA MENJADI GURU

Liku liku profesi  guru, tiada penyesalan atau rasa kecewa sbg  seorang guru , bagiku menjadi guru adalah anugrah terindah,  karena terpilih dan di percaya mengemban amanat ,saya bukanlah guru berprestasi akan tetapi saya berusaha yg terbaik utk anak didik membuat rasa nyaman shg anak senang belajar dan betah,  anak2 sbenernya unik , jika menghadapi dg enjoy dan rasa kasih sayang pasti dg mudah bisa teratasi apapun masalahnya, besar kecilnya gaji itu relatif,  jika besar alhamdulillah berarti pemerintah menghargai profesi guru keberkahan itu yg utama,  dan investasi akhiriat atas ilmu yg bermanfaat itu lbhutama,  betapa setiap hari seorang guru di doakanmuridnya,,,  dg menjawab salam, keselamatan Rahmat dan keberkahan utk gurunya alhamdulillah,,,guru sekaligus panutanbagi muridnya  segala apa yg di sampaikan nasehat, petuah,  ilmu agama smg bermanfaat ,Dan bersyukurlah mjd seorang guru,  jika menjalankan kewajiban dgtulus ikhlas hati yg senang dg niat membenahi karakter anak  didik agar lebih baik, dan mencerdaskan anak bangsa insya Allah Allah akan meridhoNya,,,,, Amin ya robbal alamin

Banyak Orang Gila: Para Ulama, Ustad, dan Kiyai Harus Waspada

Oleh Asyari Usman (Wartawan Senior)

Para ulama, ustad dan kiyai, mutlak harus meningkatkan kewaspadaan karena di tengah kita sekarang banyak “orang gila”. Mengapa tuan-tuan semua harus waspada? Karena sudah dua ustad yang dinyatakan korban penganiayaan “orang gila”. Yaitu, pertama, ustad R Prawoto di Cigondewah Kidul, Bandung, yang meninggal dunia pada 1 Februari 2018. Kedua, penyiksaan terhadap Ustad KH Umar Bishri di Cicalengka, Kabupaten Bandung, beberapa hari sebelumnya.

Kedua peristiwa ini mungkin saja kejadian yang berlangsung secara kebetulan, tetapi boleh jadi memiliki keterkaitan. Singkatnya, tidak bisa diabaikan begitu saja.

Sekali lagi, waspadalah. Orang gila tampaknya sedang berubah menjadi “waras” untuk memburu sasarannya, yaitu para ustad. Para ulama. Para kiyai. Jadi, tidak ada ruginya meningkatkan kewaspadaan.

Pertama, langsung saja kepada tim yang mengelola kegiatan harian Ustad Abdul Somad. Sewaktu beliau didemo di Bali, saya pernah menulis bahwa ustad asal Riau ini bisa jadi masuk dalam “target list” (daftar target). Sekali lagi saya anjurkan agar Anda semua selalu waspada dan meningkatkan kehati-hatian. Setiap saat dan di mana pun juga.

Jika Ustad Somad tak suka su’uzhon (bersangka buruk), tolong sampaikan kepada beliau bahwa sekarang ini terpaksa menghidupkan tombol itu. Biarlah su’uzhon dulu tapi husnuzhon kemudian. Karena, di kalangan manusia ini ternyata banyak orang gila yang siap melakukan hal-hal yang tak terbayangkan. Nekad melakukan segala cara untuk mencapai tujuan.

Ustad Somad perlu dijaga secara fisik. Tentu saja beliau punya “penjaga gaib” dalam arti kepasrahan beliau yang bulat kepada Allah SWT yang disertai ketawakkalan yang kuat. Namun, tidak ada salahnya meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan niat jahat orang-orang yang sedang gila. Dengan gaya dan konten ceramahnya, Ustad Somad pastilah tidak disukai oleh orang-orang gila. Termasuk orang yang gila kekuasaan, gila duit, gila jabatan, dlsb.

Bukan Ustad Abdul Somad saja. Ustad-ustad lain yang selama ini membuat kelompok orang gila menjadi tambah gila, juga perlu semakin waspada. Sebutlah Ustad Zulkifli Muhammad Ali, Ustad Bakhtiar Nasir, Ustad Adi Hidayat, Ustad Felix Siauw, Ustad Salim Fillah, Ustad Khalid Basalamah, dan ribuan lainnya yang berada di seluruh pelosok negeri. Para ustad yang didengarkan dan dicintai rakyat, bahkan bisa membuat orang-orang waras menjadi gila.

Kedua, kematian Ustad Prawoto dan penyiksaan KH Umar Bishri tidak bisa kita tepiskan begitu saja. Sebab, para pelaku penyerangan dalam kedua kasus ini dinyatakan sebagai orang gila. Jadi, alangkah konyolnya kita semua kalau tidak waspada padahal kita sudah tahu sekarang ini banyak orang gila yang berkeliaran atau yang disuruh berkeliaran.

Ketiga, para ulama, ustad dan kiyai tidak boleh berhenti mengarahkan umat tentang situasi negara dan tentang kualitas para pemimpin. Tua-tuan semua adalah benteng terakhir. Tuan-tuan tidak boleh kendur memberikan pencerahan walaupun banyak orang gila yang mengancam.

Orang-orang yang gila kekuasaan maupun orang-orang gila yang sedang berkuasa, harus dicegah supaya tidak lagi melanjutkan kesewenangan dan kezaliman mereka. Tahun ini dan tahun depan, kaum muslimin berpeluang untuk menghentikan kesewenangan para penguasa lewat bilik suara. Untuk menghentikan rencana jahat dan perbuatan durjana orang-orang gila.

Pilkada tahun ini, pileg dan pilpres tahun depan adalah ajang yang terbaik untuk mengakhiri berbagai macam kegilaan yang sedang mementas saat ini. Dengan pertolongan Allah ‘Azza wa Jalla, maka para ulama, ustad, dan kiyai pasti mampu mengarahkan umat agar memberikan mandat kepada orang-orang yang masih waras.(*)

Minggu, 04 Februari 2018

ANDA PILIH MENEGAKKAN HAM (HAK ASASI MANUSIA) , ATAU AKHLAK ANAK KITA BOBROK?

*Tidak semua pemukulan guru adalah kriminal* !!!

HAM *TAK PERNAH BERBUAT APA APA* KETIKA AKHLAK ANAK RUSAK, tetapi ketika anak dicubit untuk didisiplinkan HAM berbicara *LANTANG*

*(Sebuah Pelajaran Berharga untuk orang tua / walil murid)*

Hakim itu mengejutkan semua orang di ruang sidang. Beliau membebaskan terdakwa kemudian meninggalkan tempat duduknya lalu turun untuk mencium tangan terdakwa.

Terdakwa yang seorang guru SD itu juga terkejut dengan tindakan hakim. Namun sebelum berlarut-larut keterkejutan itu, sang hakim mengatakan, “Inilah balasan yang harus kulakukan sebagai rasa terima kasihku kepadamu, Guru.”

Rupanya, terdakwa itu adalah gurunya sewaktu SD dan hingga kini ia masih mengajar SD. Ia menjadi terdakwa setelah dilaporkan oleh salah seorang wali murid, gara-gara ia memukul salah seorang siswanya. Ia tak lagi mengenali muridnya itu, namun sang hakim tahu persis bahwa pria tua yang duduk di kursi pesakitan itu adalah gurunya.

Hakim yang dulu menjadi murid dari guru tsb mengerti benar, pukulan dr guru itu bukanlah kekerasan. Pukulan itu tidak menyebabkan sakit dan tidak melukai. *Hanya sebuah pukulan ringan untuk membuat murid-murid mengerti akhlak dan menjadi lebih disiplin.* Pukulan seperti itulah yang mengantarnya menjadi hakim seperti sekarang.

*Dulu, saat kita “nakal” atau tidak disiplin, guru biasa menghukum kita. Bahkan mungkin pernah "memukul" kita. Saat kita mengadu kepada orangtua, mereka lalu menasehati agar kita berubah. Hampir tidak ada orangtua yang menyalahkan guru karena mereka percaya, itu adalah bagian dari proses pendidikan yang harus kita jalani. Buahnya, kita menjadi mengerti sopan santun, memahami adab, menjadi lebih disiplin. Kita tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang hormat kepada guru dan orangtua.*

Lalu saat kita menjadi orangtua di zaman NOW… tak sedikit berita orangtua melaporkan guru karena telah mencubit atau menghukum anaknya di sekolah. Hingga menjadi sebuah fenomena, seperti dirilis di Kabar Sumatera, guru-guru terkesan membiarkan siswanya. Fungsi mereka tinggal mengajar saja; menyampaikan pelajaran, selesai. Bukan mendidik...... Fungsi pendidikan sudah hilang krn tdk adanya kerjasama antara guru, orang tua dan masyarakat.

Jangan salahkan guru jika murid sekarang kurang mengerti ahlak dan hasil pendidikanya tidak seperti yg diharapkan orang tua.
Bukannya tidak mau mendidik muridnya lebih baik, mereka takut dilaporkan oleh walimurid seperti yang dialami teman-temannya.
*Sudah beberapa guru di Sumatera Selatan dilaporkan wali murid hingga harus berurusan dengan polisi*.
*Di bantaeng guru disel....di jawa tengah guru sd mencubit siswanya dipidanakan...semuanya atas nama HAM...undang2 perlindungan Anak....tapi ketika moralitas hancur akhlak generasi bobrok pernahkan HAM dan dedengkotnya membuat aksi nyata menuntut perbaikan moral & akhlak anak bangsa ???.*
Semoga tulisan ini, bagi kita para orangtua atau walimurid, bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan guru. Kita bersinergi untuk menyiapkan sebuah generasi masa depan. Bukan hubungan atas dasar transaksi yang rentan lapor-melaporkan.

Orang tua zaman old mendidik anak zaman now

Oleh : Ust.  Bendri*
Masalah utama pengasuhan di generasi saat ini adalah tidak adanya Ikatan hati (emotional bonding).
Ada hadist : Ikat hati anak sebelum dikasih tau. Kasih tau sebelum kasih tugas.

Problem kidz zaman now :
- kecanduan gadjet
- ‎narkotika
- ‎pergaulan bebas
- ‎predator anak
- ‎dsb

Kadang kita merasa sudah menjadi ortu jika sudah memberi nasehat
Padahal pengasuhan tdk sekedar memberi nasehat.

Dalam Surat An nahl 78
Mengenai konsep pengasuhan (proses belajar manusia) :dimulai dari mendengar - melihat - hati nurani
Allah SWT berfirman:

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا  ۙ  وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْئِدَةَ   ۙ  لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)

Setiap.anak yg waktu kecil jarang mendengar suara orang tuanya, jarang melihat wajah orang tuanya, tidak akan dapat mengikat hati anaknya kelak.

Zaman dulu, tidak ada ilmu parenting, tp banyak yang berhasil mengikat hati anaknya. Kenapa?

Karena dulu, kalo anak menangis, ortu nyanyi, menghibur, memeluk, bawa jalan. Karakter yg terbangun : setiap aku sedih, ada ayah dan bunda yg akan menenangkan. Klo sekarang, anak menangis, dihibur dg upin ipin, baby shark dududu. Karakter yang dibangun, klo anak sedih, dia akan cari gadget utk mengusir kesedihan.
Simpul2 ikatan hati beralih, sehingga anak2 lebih mendengar orang lain atau gadget dibandingkan kedua orangtuanya.

Cara mudah membuat anak mau mendengarkan kita adalah, buat dia jatuh cinta ke kita terlebih dahulu.

Tantangan pengasuhan kidz zaman now, membangun kembali ikatan bathin dengan orang tua!
Sehingga mereka akan merasakan nikmatnya ngobrol dg ortu lebih nikmat dr update status di fb, asyiknya bermain dengan ortu lebih asyik drpd main di hp.

Beberapa efek negatif dr paparan gadget:
- anak2 tidak sabaran, maunya serba instant. Laper tinggal go food, beli tiket ga perlu antri tinggal go tix. Boleh kita menggunakan fitur tsb ketika benar2 tdk ada waktu atau kepepet. Sehingga anak2 bisa belajar, utk mendapatkan sesuatu perlu usaha.
- ‎anak2 gampang menyerah, tidak tangguh.  Tidak suka dg seseorang langsung block nomernya, tidak sependapat langsung unfollow fbnya, masuk sekolah, baru sebulan minta pindah krn hal sepele. Akibatnya karakter yg terbangun : Kalo ada masalah kabur aja. 
Dampaknya nanti akan berpengaruh ke pekerjaan hingga pernikahan.
PT freeport membuka 3000 lap pekerjaan baru dengan menurunkan persyaratan, kalo dulu nyari karyawan yg mau kerja 6 bln gampang, sekarang susah.
Dalam hal pernikahan. Gampang jatuh cinta, tp tdk bisa membangun cinta. Data statistik di Indonesia tiap 1 jam ada 40 pasangan bercerai. Nikah itu bukan urusan cinta, tp urusan komitmen.

Ilmu parenting bg ibu :
1. Masak di rumah. Masaklah,  masakan itu memberi pelajaran menghargai proses dan masak menjadikan ibu sosok yg dirindukan. Boleh. Beli di luar atau pesen gofood sesekali aja.
2. Mijit. Pijitan itu memberikan efek rileks dan membuat anak intim sama kita, sehingga bisa terbuka dalam segala hal. Anak2 zaman now : "mama kepo bg sih", mengutamakan privacy. Padahal salah satu tanda keberhasilan pengasuhan adalah anak mau bercerita ttg apa saja dg kita. Kita tdk bisa mensterilkan anak, tp melalui curhatan anak, kita bisa mencegah terjadinya hal2 buruk thdp anak.
3. Good listener. Jdlah pendengar yg baik. Tanya apakah penilaian anak thp kita. "mama bawel, papa sibuk" jangan langsung dibantah "mama bawel kan buat kamu, papa sibuk kan buat nyari duit"... Dengarkan karena itu artinya anak merasa kurang dipeluk jiwanya.

Cara mengatur gadget pada anak terutama ABG:
1. ‎Atur lokasi
- Tidak ada gadget di kamar tidur. Karena akan mengganggu jam tidur anak ketika bunyi wa masuk, notif fb masuk, dll.
- Kamar mandi terlarang utk gadget. Krn toilet adalah tempat yg paling disukai jin dan syetan.
2. ‎Durasi,  maksimal 3 jam (tv dan gadget) per hari
3. ‎Tentukan aplikasi apa saja yg boleh diinstal anak. Jelaskan baik buruknya.
4. ‎Situasi
Beberapa waktu dilarang ada hp :
- Waktu makan bersama
- ‎Waktu melayani tamu
- ‎Waktu beribadah, sholat ke mesjid dan mushala jgn bawa hp. Baca quran boleh pake hp, tp di flight mode, diutamakan menggunakan mushaf
- ‎Waktu Liburan. Usahakan bermain yg melibatkan aktivitas fisik.

3 waktu yg dijaga agar kita bisa mengikat hati anak :
1. Hadirlah saat anak sedang sedih. Siapa yg bisa hadir saat anak sedih, dia bs merebut jiwanya.
2. ‎Hadirlah saat anak sakit. Jangan cuek anak sakit.
3. ‎hadirlah saat anak unjuk prestasi. Ketika diliat ortu, naiklah harga dirinya.

Mengasuh anak ibarat main layang2. Kita lepaskan dia setinggi2nya, namun ttp kita jaga dengan uluran dan tarikan agar ttp tinggi di langit melawan angin.

Muridku, Jangan Kau Ambil Nyawaku* _Karya: Cecep Gaos_

Muridku...
Gajiku memang kecil. Tapi itu tak menghalangiku tuk memberikan yang terbaik untukmu. Sepenggal waktu yang kuambil dari keluargaku telah kuberikan padamu. Sekeranjang cinta yang kubawa dari rumahku, telah ku sajikan untukmu. Sekotak kasih sayang yang kucuri dari istriku telah kupersembahkan untukmu.

Muridku...
Mungkin kau tersinggung dengan teguranku. Bisa saja hatimu terluka oleh ucapanku. Jiwamu pun tercabik oleh lisanku. Jika memang seperti itu, maafkanlah aku.

Tapi muridku...
Semua itu, aku lakukan sebagai bukti cintaku padamu. Itu semua bentuk kasih sayang yang bisa kuberikan. Seperti cinta dan kasih sayang orangtuamu padamu, yang selalu mengharapkan anaknya berakhlak dan berilmu.

Muridku...
Jangan kau ambil nyawaku. Keluargaku di rumah sedang menungguku. Istriku yang sedang mengandung buah hatiku, sedang berharap cemas menanti kehadiranku. Ia mengharapkan kedatanganku, tuk membawa pulang sekeranjang cinta dan sekotak kasih sayang yang kucuri darinya untukmu.

Muridku...
Kini ku hanya bisa menatap istriku dari jauh, tanpa ku mampu mengusap linangan air matanya. Ku hanya bisa melihat kesedihannya yang mendalam, tanpa ku mampu memeluknya. Ku hanya bisa memandangi perutnya yang mulai membesar dengan penuh kegetiran, tanpa ku mampu mengusap dan menciumnya.

Muridku...
Kini ku hanya bisa berharap, semoga Tuhan selalu melindungi istri dan calon buah hatiku.

*Puisi ini di persembahkan sebagai doa dan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Pak Ahmad Budi Cahyono, seorang guru SMAN 1 Torju Kab. Sampang, yang meninggal dianiaya oleh salah seorang muridnya.

GURU TAK BISA DIPIDANA KARENA MENDISIPLINKAN SISWA*,

Kado Untuk Bapak dan Ibu guru.

Kabar gembira buat para guru.

PENTING, MOHON DISIMAK DAN BAGIKAN AGAR SEMUA TAHU.

MAHKAMAH AGUNG:
*GURU TAK BISA DIPIDANA KARENA MENDISIPLINKAN SISWA*,

BERIKUT ISI YURISPRUDENSI MA YANG BERHASIL KAMI KUTIP DI WEBSITE RESMI MAHKAMAH AGUNG.

TOLONG DISEBARKAN kepada BAPAK IBU GURU.

http://www.sinarberita.com/2016/08/mahkamah-agung-guru-tak-bisa-dipidana.html

Buat yg ber profesi Guru 😊

*Peraturan Pemerintah yg melindungi Guru* dalam melaksanakan tugas nya adalah *_PP No. 74 tahun 2008_*

Hal ini perlu diindahkan oleh Murid/Wali Murid, kepolisian, kejaksaan, Pengadilan Negeri (PN) dan Pengadilan Tinggi (PT)

Bunyi Pasal/Ayat tentang guru...

1⃣ *Pasal 39 ayat 1*.
"Guru memiliki kebebasan memberikan sanksi kepada peserta didiknya yang melanggar norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang ditetapkan guru, peraturan tingkat satuan pendidikan, dan peraturan perundang-undangan dalam proses pembelajaran yang berada di bawah kewenangannya,"

Dalam *ayat 2* disebutkan, sanksi tersebut dapat berupa teguran dan/atau peringatan, baik lisan maupun tulisan, serta hukuman yang bersifat mendidik sesuai dengan kaedah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.

2⃣ *Pasal 40*.
"Guru berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan dari pemerintah, pemerintah daerah, satuan pendidikan, organisasi profesi guru, dan/atau masyarakat sesuai dengan kewenangan masing-masing,"

Rasa aman dan jaminan keselamatan tersebut diperoleh guru melalui perlindungan hukum, profesi dan keselamatan dan kesehatan kerja.

3⃣ *Pasal 41*.
"Guru berhak mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain,"

*_... tolong dibantu membagikan... supaya masyarakat paham_*.

Sabtu, 03 Februari 2018

Selamat ulang tahun perkawinam Ust. M. Quraish Shihab dan Ibu, smg langgeng dan terus menjadi teladan.🎂🎂

Abi Muhammad Quraish Shihab dan Mama Fatmawaty tersayang, yang hari ini merayakan ulang tahun pernikahan yang ke 43
.
Terima kasih sudah jadi teladan tentang pasangan hidup yang saling menguatkan, saling menenangkan dan super menyenangkan
.
Doa tak terputus untuk kebahagiaan Abi dan Mama dunia-akhirat ❤️❤️❤️

"Risalah Cinta kepada Keluarga”

Oleh Abi Bachtiar Nasir disarikan dari Khutbah Jumat di AQL Islamic Center (2/2/2018)

Khusus cinta kita kepada keluarga dalam menegakkan nilai-nilai syariat, begini. Saya menasehati diri saya sendiri.

Wahai para Orangtua...
Kalau pun marah, jangan sumpah serapah. Sebab kebencian ayah yang tanpa terasa menusuk hati jiwa anak. Jika itu berbarengan dengan kebencian lambat laun tumpukkan ini menjadi hiqd, akan menjadi penyakit jiwa bagi anak. Dan tidak ada obatnya kecuali orang tua bertaubat, banyak berdoa dan meminta maaf kepada anak.

Khususnya para ayah; yang lebih banyak volume marah dalam menasehati ketimbang rasa kasih dan sayang.

Khususnya para suami; yang sudah menumpuk perasaan mengecewakan istri, tidak ada jalan kecuali bertaubat kepada Allah dan mendoakan sebanyak-banyaknya.

Bahkan di kendaraan, kalau habis marah sama anak bahkan keluar kata-kata yang kasar dan sumpah serapah; hati-hati!

Terlalu banyak peristiwa, itu bisa menjadi semacam ‘ain penyakit bagi anak. Yang tidak bisa disembuhkan oleh psikolog, oleh psikiater kecuali oleh doa sang ayah yang tadi telah bersumpah serapah.

Jadi kalau melihat anakmu sedang bermasalah apakah dengan belajarnya, dengan ibadahnya, dengan karirnya, jangan-jangan anakmu sedang terganjal oleh satu kebencian yang itu sudah menyusup ke dalam hati nuraninya dan itu adalah berasal darimu.

Wahai ayah, wahai orang tua...

Tumbuhkan kembali kasih sayang yang indah kepada anak, kalau pernah marah jangan takut minta maaf dan sepanjang jalan keluarkan penyakit di hati anakmu (dan doakan anakmu),

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Rabbi hablii minash shaalihiin”

[Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat (37): 100).

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“Rabbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thayyibatan, innaka samii’ud du’aa’”

[Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa] (QS. Ali Imran (3): 38).

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa”

[Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al Furqan (25): 74)

Jangan biarkan kemarahanmu demi kemarahan, demi kemarahan sehingga kedengkian, kebencianmu melebihi penyakit ‘ain, penyakit dengki yang diserang oleh orang lain.

Amarah orang tua bisa lebih parah penyakitnya ketimbang bullyan para sahabatnya maka sering-seringlah berdoa dan tanamkan rasa cinta, kasih sayang dalam diri kita khususnya kepada anak-anak dan keluarga kita.

Kunjungan mulai 2022