Bismillahirrahmanirrahim
Barokah merupakan konsep kunci dalam dunia pesantren. Barokah adalah adanya kebaikan yang sifatnya ilahi dalam suatu perkara atau tindakan. Dengan demikian barakah tidak bisa terlihat langsung secara indrawi dan lahiriah namun terkadang bisa terasakan. Sesuatu yang dirasakan mempunyai nilai tambah padahal lahirnya tidak atau malah berkurang, dikatakan mempunyai barokah. Contohnya harta yang dizakati, lahirnya ia berkurang namun pada hakekatnya ia mempunyai barakah atau diberkati, karena kekurangan tersebut terkadang secara tidak langsung mendatangkan rizki yang lain. Melakukan seuatu tanpa membaca basmalah secara lahir tidak berbeda dengan melakukannya dengan membaca basmalah, namun dengan basmalah ada nilai tambah yang tidak terlihat tapi terkadang terasakan, itulah barokah.
Barokah merupakan konsep kunci dalam dunia pesantren. Barokah adalah adanya kebaikan yang sifatnya ilahi dalam suatu perkara atau tindakan. Dengan demikian barakah tidak bisa terlihat langsung secara indrawi dan lahiriah namun terkadang bisa terasakan. Sesuatu yang dirasakan mempunyai nilai tambah padahal lahirnya tidak atau malah berkurang, dikatakan mempunyai barokah. Contohnya harta yang dizakati, lahirnya ia berkurang namun pada hakekatnya ia mempunyai barakah atau diberkati, karena kekurangan tersebut terkadang secara tidak langsung mendatangkan rizki yang lain. Melakukan seuatu tanpa membaca basmalah secara lahir tidak berbeda dengan melakukannya dengan membaca basmalah, namun dengan basmalah ada nilai tambah yang tidak terlihat tapi terkadang terasakan, itulah barokah. M. Taufiq Hidayat menempuh pendidikan dasar di Sukabumi. Mulai belajar di Madrasah Az-Zahidiyah sekaligus bersekolah di SDN Kebon Jati II yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya. Ia melanjutkan pendidikan Tsanawiyah dan Aliyah di Daarul-Rahman Islamic Boarding School, Jalan Senopati Dalam, Jakarta Selatan, di bawah pimpinan KH. Prof. Syukron Ma’mun. Usai lulus, ia diminta mengajar di pesantren tersebut sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Taufiq berhasil menyelesaikan studi SI nya di Institut Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an (PTIQ) Jakarta. Di samping kuliah, ia juga menjadi mahasantri di Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences dan sebegai ketua ISDAR di bawah bimbingan Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’kub, MA.
Ramadhan 2011, ia diberangkatkan ke Papua untuk mengajar serta berdakwah di berbagai wilayah, termasuk Jayapura (Kotaraja, Abepura, Tanah Hitam Koya, SKOUW), Merauke, hingga Raja Ampat. Di Jayapura, selain mengajar di STAIN Al Fattah ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Takmir Masjid Nurul Iman PT. PLN, menjadi khatib Ied di Masjid Raya Baiturahim Jayapura dan sekitarnya, serta menulis artikel di media lokal. Setelah kembali dari Papua, ia dipercaya menjadi Dai Ambassador Dompet Dhuafa di Singapura, dan pada tahun berikutnya menjalankan misi serupa di Malaysia.
Setelah kembali dari berbagai pengabdian ia mengajar di sejumlah lembaga, antara lain MAN 1 Kota Bekasi, Pondok Pesantren Darul Ulum Lido, Pondok Pesantren Assabilatul Munawwaroh, dan Pondok Pesantren Miftahul Madaniyyah, sebelum akhirnya bergabung dengan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar, pada tahun 2019 ia dipilih menjadi anggota Tim Monitoring Bahasa Arab dan pada tahun yang sama ia menyelesaikan studi magister di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
