حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سَعْدَانَ الْجُهَنِيِّ عَنْ سَعْدٍ أَبِي مُجَاهِدٍ الطَّائِيِّ وَكَانَ ثِقَةً عَنْ أَبِي مُدِلَّةَ وَكَانَ ثِقَةً عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ دُونَ الْغَمَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ بِعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Artinya :
_"Ada tiga orang yang tidak akan ditolak do'anya; imam yang adil, orang yang berpuasa hingga berbuka dan do'a orang yg teraniaya. Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat."_ [HR. Ibnu Majah No.1742].
*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*
1. Do'a merupakan permohonan seorang hamba kepada Rabbnya ketika menginginkan sesuatu. Ada yang terkabul dengan cepat, ada yang lama, dan ada pula do'a yang ditolak Allah dan tidak kunjung dikabulkan sepanjang hidupnya.
Ketika berdo'a kita kerap harap-harap cemas apakah do'anya akan dijawab. Manusia hanya bisa berdo'a dan berharap, namun keputusan terkabul atau tidak tetap Allah yang menentukan.
2. Kita sering mendengar istilah DUIT (do'a, usaha, ikhtiar dan tawakal). Dalam hadits shahih tersebut Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menuturkan bahwa _"Ada tiga orang yg tak akan ditolak do'anya; (1) imam yg adil, (2) orang yg berpuasa hingga berbuka dan (3) do'a orang yang teraniaya."_
3. Betapa strategisnya do'a orang yang berpuasa dan terlebih pada saat bulan Ramadhan. Ada empat faedah keutamaan do'a diantaranya:
(1) Do'a merupakan bentuk ibadah kepada Allah Subhanahi Wa Ta'ala, sehingga seseorang yang selalu berdo'a, ketahuilah, bahwa dia adalah orang yang dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan meyakini akan kekuasaan-Nya.
(2) Dengan berdo'a dikabulkannya permintaan, bisa dalam bentuk penganugrahan berupa kebaikan ataupun tolak bala/bahaya dan keburukan.
(3) Menabung pahala di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala apabila permintaan atau permohonannya belum dikabulkan semasa di dunia. Hal ini merupakan tabungan paling berguna serta paling baik.
(4) Dengan do'a berarti memurnikan ketauhidan, dan memutuskan segala bentuk ketergantungan kepada unsur kebendaan yang bersifat duniawi semata.
4. Untuk itulah bulan suci Ramadhan merupakan momentum bulan untuk kita berdo'a serta terkabulnya sebuah doa. Maka perbanyaklah berdo'a dan mintalah dengan kesungguhan hati.
5. Ada banyak waktu mustajabah pada bulan suci Ramadan ini yang dipandang terkabulnya sebuah do'a, yakni sebelum adzan Magrib saat waktu yang paling agung dan tepat untuk berdo'a, yaitu sebelum berbuka puasa. Demikian juga waktu sahur merupakan saat yang paling baik untuk berdo'a.
6. Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, _“Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.”_ [Al Majmu’, 6/375]
Imam An-Nawawi rahimahullah juga mengatakan pula, _“Disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.”_
Semoga Allah memudahkan kita untuk semakin meningkatkan amalan sholih di bulan Ramadhan.
*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*
Secara umum Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdo'a, memohon dan memelas kepada-Nya. Allah juga telah menjanjikan akan mengabulkan permohonan hamba tersebut;
ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ ۞
_“Berdo'alah kepadaKu, Aku akan kabulkan do'a kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”_ (QS. Ghafir: 60).