Oleh Abi Bachtiar Nasir disarikan dari Khutbah Jumat di AQL Islamic Center (2/2/2018)
Khusus cinta kita kepada keluarga dalam menegakkan nilai-nilai syariat, begini. Saya menasehati diri saya sendiri.
Wahai para Orangtua...
Kalau pun marah, jangan sumpah serapah. Sebab kebencian ayah yang tanpa terasa menusuk hati jiwa anak. Jika itu berbarengan dengan kebencian lambat laun tumpukkan ini menjadi hiqd, akan menjadi penyakit jiwa bagi anak. Dan tidak ada obatnya kecuali orang tua bertaubat, banyak berdoa dan meminta maaf kepada anak.
Khususnya para ayah; yang lebih banyak volume marah dalam menasehati ketimbang rasa kasih dan sayang.
Khususnya para suami; yang sudah menumpuk perasaan mengecewakan istri, tidak ada jalan kecuali bertaubat kepada Allah dan mendoakan sebanyak-banyaknya.
Bahkan di kendaraan, kalau habis marah sama anak bahkan keluar kata-kata yang kasar dan sumpah serapah; hati-hati!
Terlalu banyak peristiwa, itu bisa menjadi semacam ‘ain penyakit bagi anak. Yang tidak bisa disembuhkan oleh psikolog, oleh psikiater kecuali oleh doa sang ayah yang tadi telah bersumpah serapah.
Jadi kalau melihat anakmu sedang bermasalah apakah dengan belajarnya, dengan ibadahnya, dengan karirnya, jangan-jangan anakmu sedang terganjal oleh satu kebencian yang itu sudah menyusup ke dalam hati nuraninya dan itu adalah berasal darimu.
Wahai ayah, wahai orang tua...
Tumbuhkan kembali kasih sayang yang indah kepada anak, kalau pernah marah jangan takut minta maaf dan sepanjang jalan keluarkan penyakit di hati anakmu (dan doakan anakmu),
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Rabbi hablii minash shaalihiin”
[Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat (37): 100).
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Rabbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thayyibatan, innaka samii’ud du’aa’”
[Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa] (QS. Ali Imran (3): 38).
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa”
[Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al Furqan (25): 74)
Jangan biarkan kemarahanmu demi kemarahan, demi kemarahan sehingga kedengkian, kebencianmu melebihi penyakit ‘ain, penyakit dengki yang diserang oleh orang lain.
Amarah orang tua bisa lebih parah penyakitnya ketimbang bullyan para sahabatnya maka sering-seringlah berdoa dan tanamkan rasa cinta, kasih sayang dalam diri kita khususnya kepada anak-anak dan keluarga kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
the statements and comments are will be a very useful in all