Sabtu, 09 Maret 2013

Selangkah Lagi Menjadi Manusia Istimewa

Banyak langkah yang bisa ditempuh seseorang menjadi manusia istimewa. Yang paling utama tentu menjadi istimewa (bukan hanya dalam pandangan manusia) tetapi juga menjadi istimewa dalam pandangan Allah. Berikut ini ada beberapa langkah praktis yang bila dilakukan (InsyaAllah) akan mampu menjadikan seseorang lebih istimewa dibanding sebelumnya.
1. Beriman Kepada Allah
Beriman secara penuh kepada Allah. Meyakini kemaha-hebatan Allah yang tercantum dalam asam dan sifatnya. Sebab tanpa iman, seseorang manusia tidak memiliki keistimewaan sedikitpun. Naik turunnya iman juga menjadi tolok ukur naik turunnya keistimewaan seseorang. Dalam sebuah hadits disebutkan “sungguh menakjubkan semua perkara orang yang beriman“. Kata menakjubkan adalah menunjukkan sesuatu yang istimewa, luar biasa.. dan itu hanya terdapat pada diri orang yang beriman.
2. Mengikuti Langkah-langkah Manusia Istimewa
Yang dimaksud manusia istimewa disini ialah, mereka yang telah memberi jasa yang besar bagi kemaslahatan/kebaikan manusia, dan mereka disifati dengan keimanan yang teguh kepada Allah ta’ala, pencipta, pengatur, dan Rabb semesta alam. Manusia istimewa yang paling utama ialah Muhammad SAW kemudian diikuti para sahabatnya.
3. Menentukan Tujuan
Tujuan akan berperan besar dalam menentukan keistimewaan diri. Mereka yang bertujuan biasa-biasa saja hanya akan menjadi orang biasa. Mereka yang tidak memiliki tujuan, adalah orang-orang yang terombang ambing oleh waktu. Mereka yang bertujuan besar akan menjadi manusia istimewa.
Muhammad SAW menjadi sosok manusia paling luar biasa dikenal sepanjang sejarah dalam pandangan orang beriman maupun pandangan musuh-musuh beliau sekaliipun, ketika beliau memiliki tujuan yang super istimewa, super besar. Tujuan yang ditentang oleh kebanyakan manusia di zamannya; yakni menebarkan kebenaran, keadilan dan kedamaian Islam keseluruh pelosok bumi. Demikian jugalah para sahabat sesudah beliau.
4. Fokus mengejar Tujuan Istimewa Tersebut
Mereka yang bertujuan besar, akan menyadari pentingnya kesungguhan dan perjuangan. Untuk mendapatkan sesuatu yang besar tentu dibutuhkan waktu dan pengorbanan yang besar pula. Sebesar kesungguhanmu, sebesar itulah keuntungan yang kau dapat.
Mereka yang fokus kepada tujuan besarnya, akan menganggap ringan segala rintangan yang menghalangi jalannya meraih tujuan. Memiliki keberanian lebih untuk menghadapi segala resiko. Rasulullah SAW diusir oleh penduduk Thaif, bahkan dilempari dengan batu yang menyebabkan beliau terluka akan tetapi, karena beliau Shalallahu’alaihi wasaalam memandang lebih jauh keapda tujuannya yang besar, maka beliau dengan mudah mampu bersabar atas penderitaan tersebut. Fokus kepada tujuan akan mampu mengalahkan segala rintangan dan menyembuhkan derita dalam waktu lebih singkat.
5. Mengetahui Tabiat Kehidupan
Kemudian akan dipenuhi dengan cobaan, ujian, dan rintangan. Semua ada ukurannya sesuai sunnatullah. Bagaikan jalanan dipegunungan, naik turun, penuh duri. Kehidupan dan kematian adalah ujian, begitulah firman Allah “(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya” (Al-Mulk ayat 2). Dengan menyadari tabiat kehiduapn ini, akan menjadikan seseorang lebih siap dan sabar serta berharap pahala dan ridhaNya, dalam menghadapi warna-warni kehidupan dari berbagai cobaan dan nikamat yang ia rasakan selama hidupnya.
6. Berbuat Jangan Hanya Berkhayal, Berani Jangan Takut
Untuk mengadakan perubahan ke arah yang lebih istimewa, seseorang harus mengambil tindakan, berbuat, bukan sekedar merenungi atau memikirkan atau sekedar membuat rancangan-rancangan di atas kertas. Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubah dirinya sendiri. Perubahan (sekecil apapun dalam bentuk apapun) menuntut adanya sebuah tindakan, setelah perencanaan yang matang tentunya. Jangan takut untuk mengerjakan rancangan, karena ketika seseorang takut salah sehingga ia tak jadi melakukan apapun, maka sesungguhnya ia telah terperosok kedalam kesalahan.
7. Merubah Kebiasaan Buruk
Kita lebih tahu hal-hal yang buruk pada diri kita, dibanding orang lain. Lihat kedalam diri (sesekali mungkin perlu bantuan orang lain), untuk menemukan keburukan-kenurukan diri, dan bersiaplah untuk merubahnya. Kebiasaan-kebiasaan yang buruk akan mempengaruhi lingkungan sekitar. Ketika lingkungan sudah tercemar keburukan, maka keburukan lingkungan akan menambah/mempengaruhi diri sehinga menambah keburukan yang ada dalam diri. Dimikian pula sebaliknya, sebagaiman peribahasa arab menyebutkan, “perbaiki dirimu maka orang sekitarmu akan berbuat baik kepadamu“
Dr Ahmad Al Barra’ seorang ahli ilmu jiwa mengatakan, “untuk membiasakan diri kepada hal hal yang baik, atau untuk merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik, tidaklah sulit. Hanya dibutuhkan waktu 21 hari untuk mengubahnya“
Pertama ketahui keburukan diri, lalu tekadkan untuk berubah, dan lakukan serta kebiasaan kebiasaan baik sebagai pengganti kebiasaan buruk yang ada pada diri selama 21 hari berterusan, maka kebiasaan buruk akan hilang dan berganti dengan kebaikan yang dilatih selama 21 hari tersebut.
8. Keluar dari Belenggu Kerisauan dan Kegelisahan Diri
Kerisauan dan kegelisahan akan membawa kepada duka dan kesedihan, kepas kegagalan, bahkan penyakit. Apa yang anda pikirkan, itulah apa yang anda dapatkan. Ini dalah perkara penting dan mendasar yang harus diketahui. Ketika pikiran kita dipenuhi akan kerugian dalam suatu perdagangan, maka itulah yang akan kita dapatkan. Ketika pikiran kita dipenuhi bayangan kegagalan, itulah yang akan kita dapatkan. Demikian pula ketika pikiran dipenuhidengan hal halyang bersifat positif, optimis, maka keberhasilan akan segera tercapai. Banyak sekali buku yang menerangkan tentang kekuatan pikiran. Dan telah jelas termaktub dalam firman-Nya dalam sebuah hadits qudsi “Aku menurut persangkaan hambaKu terhadapKu..” maka penuhilah pikiran dengan hal-hal yang baik saja.
9. Peringan Deritamu
Jangan dianggap duri kecil yang menusuk telapak kaki, seolah gunung yang roboh dan menimpa. Hal hal yang kita tidak sukai yang menimpa kita, sesungguhnya tidaklah melibih kemampuan kita untuk menanggungnya
“Dan Allah tidak membebani seorang hambakecuali sesuai kemampuannya” (Al Baqarah: 286)
Allah SWT juga telah menjanjikan bahwa sesgala kesulitan, penderitaan, serta berbagai hal yang tidak kita sukai, pasti akan diikuti dengan lebih banyak kebaikan/hal-hal yang kita sukai “Sesungguhnya bersama (satu) kesulitan ada (beberapa) kemudahan.” Demikian firman Allah, dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari Allah ? dan siapakah yang lebih menepati janji selain Allah ? Yakinlah bahwa kita mampu mengatasi segala rintangan hidup.
10. Lihat Sekelilingmu
Melihat sekeliling dengan pandangan yang benar, akan menambah rasa syukur dan sabar, sehingga kita menjadi semakin istimewa. Dalam hal adab, ilmu dan ketaqwaan, lihat orang orang yang lebih tinggi dibanding kita. Dalam hal harta, keduniaan, lihat orang-orang yang lebih rendah. Seperti itulah ajaran Nabi kita, tauladan hidup kita.
Keuntungan lain melihat sekitar kita dengan pandangan yang besar adalah kita akan lebih mengenal mereka, dan kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan mereka. Pesan para ulama, berbicaralah dengan bahasa mereka, sesuai dengan kadar kemampuan akal mereka. Mampu berbicara sedikit, tepat dan berisi menjadikan seseorang lebih istimewa. sabda rasulullah SAW “sebaik-baik perkataan ialah yang sedikit dan berisi“
11. Lihatlah Ke Dalam Diri….Anda Adalah Istimewa
Setiap manusia pastilah berbeda, dalam hal fisik setiap sidik jari manusai pun berbeda, apalagi dalam potensi, kemauan, kebiasaan dan akhlak manusai, pastilah berbeda-beda. Setiap manusia dikarunia kelebihan yang berbeda dari manusia lain. Abu Bakar dan Umar bin Khattab Radhiallahu’anhuma merupakan dua sosok yang sangat berbeda, namun keduanya adalah manusia yang istimewa. Maka keistimewaan seseorang adalah apa yang ada pada diri orang tersebut, bukan dengan memaksakan diri mengikuti keistimewaan orang lain. Kebiasaan sebagian manusia yakni sibuk melihat kepada orang lain, dan lupa untuk melihat dalam dirinya.
12. Jangan Bermasam Muka, cerahkanlah Wajah
Ini akan merubah banyak hala dalam kehidupan. Menebar senyum dan salam sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Abdullah bin Al Harits berkata, “Saya belum pernah melihat seseorang yang lebih banyak bersenyum daripada Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam”(HR Ahmad). Senyum bernilai sedekah, ibarat harta karun, pembuka segala kebaikan, penutup keburukan.
13. Hati-hati Dengan pikiran dan Ucapan
Karena keduanya bisa mencelakai diri, baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang di benci oleh Allah yang dia tida memikirkan (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam” (HR. Bukhari)
14. Jadilah Manusia Yang Bermanfaan Bagi Orang Lain, Maka Engkau Menjadi Manusia Istimewa.
Memberi manfaat bagi orang lain, akan menjadikan seseorang istimewa dihadapan manusia, bahkan dihadapan Allah juga, yakni dengan kecintaan Allah kepada orang tersebut,…Adakah keistimewaan yang melebihi kecintaan Allah SWT pada dirimu ? Renungkanlah Hadits Berikut ini;
“Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi mereka, Dan amalan yang paling dicintai Allah ‘azza wajalla adalah amalan yang mendatangkan kebahagiaan bagi seorang muslim, atau yang dapat menepis kesedihannya, atau dapat melepaskannya dari jerat hutang, atau menghilangkan rasa laparnya. Dan saya berjalan bersama saudaraku seorang muslim untuk memenuhi kebutuhannya lebih saya cintai daripada melakukan i’tikaf selama sebulan. Dan barang siapa menahan amarahnya niscaya Allah akan menutupi auratnya. Dan barang siapa menahan (mengendalikan) amarahnya sementara jika dia mau melampiaskannya dia mampu melakukannya, niscaya Allah akan memenuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang berjalan bersama saudaranya seorang muslim untuk memenuhi kebutuhannya hingga saudaranya tersebut mendapatkan kebutuhannya, Allah ta’ala akan menetapkan pijakan kakinya pada hari dimana kaki-kaki tersebut terpeleset. Dan sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal, sebagaimana cuka akan merusak madu” (Shahih al-Jami’ ash-Shaghir no. 176)
Keistimewaan seseorang didepan manusia, diukur dengan sejauh mana manfaat yang ia berikan bagi orang lain. Semakin besar manfaat yang ia berikan, semakin ia dicintai oleh Allah, dan semakin tinggi pula nilai keistimewaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

the statements and comments are will be a very useful in all

Kunjungan mulai 2022